0
0
Lanskap otomotif Asia ditandai oleh aliansi baru yang strategis antara pabrikan mobil tradisional dan raksasa teknologi (Big Tech), terutama dalam pengembangan mobil pintar dan otonom. Pabrikan mobil membutuhkan keahlian perangkat lunak, AI, dan cloud computing dari perusahaan teknologi untuk bersaing di era digital.
Contoh aliansi ini mencakup kerjasama dalam sistem infotainment, di mana Big Tech menyediakan sistem operasi dan layanan terintegrasi (seperti peta dan asisten suara), sementara pabrikan mobil menyediakan platform perangkat kerasnya.
Kolaborasi ini sangat penting untuk pengembangan teknologi autonomous driving. Perusahaan teknologi menyediakan sensor LiDAR, AI, dan machine learning, yang kemudian diuji dan diintegrasikan oleh pabrikan mobil ke dalam platform kendaraan mereka.
Meskipun aliansi ini mempercepat inovasi, muncul pertanyaan tentang siapa yang akan mengontrol data konsumen dan siapa yang akan menjadi pemimpin dalam ekosistem mobil. Perjuangan memperebutkan dominasi software di dalam mobil adalah masa depan kompetisi di Asia.
Aliansi baru antara pabrikan otomotif Asia dan raksasa teknologi didorong oleh kebutuhan mobil akan keahlian perangkat lunak, AI, dan cloud computing, terutama dalam sistem infotainment dan teknologi otonom.
